Minggu, 22 November 2009

Permasalahan yang dihadapi perkoperasian di Indonesia saat ini & solusi pemecahannya.



1.Akses Kredit
Belum adanya mekanisme yang jelas dan profesional dalam pengucuran kredit penguatan modal yang dapat diterima oleh semua klasifikasi koperasi (maju, kurang maju dan tidak maju).

Solusi :
(a). Mengupayakan terciptanya mekanisme penyaluran kredit penguatan modal yang aman bagi semua klasifikasi kelembagaan Koperasi.
(b). Mengoptimalkan penguatan modal melalui pinjaman non bank, seperti melakukan
kerjasama dengan lembaga - lembaga Koperasi di negara lain yang telah memiliki
tradisi perkoperasian yang sudah kuat.

2.Terbatasnya Jaringan Kerja Koperasi
terbatasnya rentangan jaringan kerja/usaha Koperasi telah menyebabkan Koperasi tetap saja menjadi lembaga perekonomian rakyat yang selalu kerdil, tidak berdaya dan tidak memiliki posisi tawar yang kuat dalam bermitra dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya.

Solusi :
Perlu segera dibuat Perintisan jaringan usaha mesti berbasis kepada potensi dominan di wilayah Koperasi berada. Agar masyarakat lebih mengenal lagi tentang koperasi.


3.Hilangnya Kepercayaan Masyarakat
Masalah serius berikutnya, semakin pudarnya kewibawaan Koperasi
sebagai lembaga kepercayaan masyarakat.

Solusi :
(a). Harus ada aturan-aturan yang tegas dan dijamin kekuatan dan kesahannya oleh peraturan perundangan tentang aliran dana yang masuk ke Koperasi dijamin keamanannya.
(b). Terhadap pelanggaran, penyelewengan, penggelapan dan kemacetan hutang yang menimpa Koperasi, mesti dibuat mekanisme penyelesaian secara hukum. Selama ini,
kasus-kasus penyelewenngan, penggelapan dan hutang yang macet tidak pernah
diusut secara tuntas, sehingga kepercayaan masyarakat berkurang.

4.Produktivitas dan Efisiensi.
Adanya keterbatasan SDM, sarana/ prasarana yang memadai yang dimiliki oleh Koperasi serta belum mantapnya jaringan usaha/Kemitraan dengan prinsif saling keterkaitan, saling membutuhkan dan saling menguntung-kan.

Solusi :
(a)Usaha mendorong peningkatan produktivitas dan efisiensi Koperasi maka perlu melibatkan Koperasi  lebih luas lagi pada sektor-sektor produksi dan distribusi untuk mengatasi dampak negatif dari krisis ekonomi.
(b)Untuk meningkatkan peranan tersebut Pemerintah maupun dunia usaha dapat memberikan fasilitas baik dalam pengembangan, sarana/prasarana dan kemitraan kepada Koperasi.

5. Penataan Kelembagaan.
Masih sulitnya menginventarisasi dan mengindentifikasi Koperasi dan UKM yang beku yang tidak mempunyai aktivitas usaha selama 2 tahun atau lebih, namun masih memiliki asset-asset yang produktif.

Solusi :
Perlu diadakan inventarisasi dan identifikasi (mapping) terhadap Kope-rasi dan UKM yang ada untuk menetapkan program kebijaksanaan teknis selanjutnya.